Di era digital seperti sekarang, kebiasaan belanja impulsif atau yang dikenal sebagai doom spending semakin sering terjadi. Istilah ini mengacu pada kebiasaan menghabiskan uang secara berlebihan tanpa berpikir panjang, biasanya dipicu oleh stres, emosi, atau godaan diskon dari platform belanja online. Jika tidak dikontrol, kebiasaan ini bisa merusak kondisi keuangan Anda.
Contents
Apa Itu Doom Spending?
Doom spending adalah kebiasaan belanja tanpa rencana atau alasan yang mendesak. Biasanya, ini dilakukan sebagai pelarian dari stres, kecemasan, atau rasa bosan. Contohnya adalah membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, hanya karena tergiur diskon besar.
Kemudahan akses belanja online dan promo menarik sering kali memperparah fenomena ini. Jika tidak diawasi, doom spending bisa menyebabkan masalah keuangan serius, seperti utang kartu kredit yang menumpuk atau kesulitan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Penyebab Doom Spending
Ada beberapa faktor yang dapat memicu perilaku doom spending, di antaranya:
1. Stres atau Emosi Negatif
Banyak orang menggunakan belanja sebagai cara untuk mengatasi stres atau mengalihkan perhatian dari emosi negatif. Perasaan sementara yang muncul setelah membeli barang seringkali memberikan kepuasan instan, meskipun hanya berlangsung sesaat.
2. Kemudahan Akses Belanja Online
Dengan teknologi yang semakin canggih, belanja online menjadi sangat mudah. Cukup dengan beberapa klik, barang yang diinginkan bisa langsung dipesan. Fitur seperti “bayar nanti” atau cicilan tanpa kartu kredit juga semakin mendorong perilaku impulsif ini. Namun, jika pengeluaran kamu merupakan pengeluaran yang tak terduga karena kebutuhan yang mendesak, kamu bisa mempercayakan Dana Rupiah untuk memberikan kamu pinjaman. Dana Rupiah sudah terpercaya dan diawasi oleh OJK sehingga menjadi pinjaman daring legal yang bisa kamu andalkan.
3. Godaan Promosi dan Diskon
Penawaran seperti flash sale, diskon besar-besaran, atau gratis ongkir seringkali membuat konsumen tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
4. Kurangnya Edukasi Keuangan
Banyak orang tidak memahami pentingnya mengelola keuangan dengan baik. Ketidaktahuan ini membuat mereka lebih rentan terhadap kebiasaan boros atau pengeluaran tidak terencana.
Dampak Doom Spending terhadap Keuangan
Jika tidak dikendalikan, doom spending dapat memberikan dampak yang signifikan pada keuangan seseorang. Berikut beberapa dampaknya:
1. Utang yang Menumpuk
Pembelian impulsif yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan utang, terutama jika menggunakan kartu kredit atau layanan cicilan. Dalam jangka panjang, utang ini dapat menjadi beban yang sulit dilunasi.
Pengeluaran yang tidak terkontrol dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal, atau pendidikan.
3. Stres Finansial
Masalah keuangan yang timbul akibat doom spending seringkali memicu stres tambahan. Hal ini bisa menjadi lingkaran setan, di mana stres memicu pengeluaran impulsif, yang kemudian menyebabkan lebih banyak stres.
Bagaimana Cara Menghindarinya?
Mengendalikan kebiasaan doom spending membutuhkan komitmen dan strategi yang tepat. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
1. Buat Anggaran dan Patuhi Rencana Keuangan
Langkah pertama untuk menghindari doom spending adalah membuat anggaran yang jelas. Tentukan prioritas pengeluaran dan alokasikan dana sesuai kebutuhan. Pastikan Anda disiplin dalam mengikuti anggaran tersebut.
2. Identifikasi Pemicu Emosi
Pahami apa yang biasanya memicu perilaku impulsif Anda. Jika stres atau bosan menjadi penyebab utama, carilah cara lain untuk mengatasinya, seperti berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan teman.
3. Hindari Godaan Promosi
Kurangi waktu yang dihabiskan untuk browsing di platform e-commerce, terutama saat ada promosi besar-besaran. Anda juga bisa menghapus aplikasi belanja dari ponsel untuk sementara waktu jika diperlukan.
4. Gunakan Metode 24 Jam
Jika Anda ingin membeli sesuatu, tunggu selama 24 jam sebelum memutuskan. Ini memberi Anda waktu untuk berpikir apakah barang tersebut benar-benar diperlukan.
5. Edukasi Diri tentang Literasi Keuangan
Pelajari dasar-dasar literasi keuangan untuk memahami pentingnya pengelolaan uang yang bijak. Pengetahuan ini akan membantu Anda membuat keputusan keuangan yang lebih baik.
Doom spending adalah kebiasaan pengeluaran impulsif yang dapat merugikan kondisi keuangan jika tidak dikendalikan. Perilaku ini seringkali dipicu oleh stres, kemudahan akses belanja online, atau godaan diskon. Untuk menghindari dampak buruknya, penting untuk membuat anggaran, mengidentifikasi pemicu emosi, dan menghindari godaan promosi.